LAYER : Virus & Vaksinasi (Bagian 02)...
Secara umum jenis vaksin dibagi 2 yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif.
VAKSIN AKTIF
• Setelah vaksin diberikan, virus akan memperbanyak diri agar dapat membentuk kekebalan sehingga dapat dinetralisir oleh maternal antibodi (kekebalan dari induk).
• Jumlah antigen lebih sedikit dibandingkan dengan vaksin inaktif.
• Karena bersifat aktif maka dimungkinkan terjadi penyebaran penyakit.
• Selain itu vaksin tidak stabil dalam penyimpanan dan handling.
VAKSIN INAKTIF
• Vaksin inaktif tidak memperbanyak diri tapi kekebalan terbentuk langsung dari partikel vaksin yang diberikan.
• Tidak dapat dinetralisir oleh maternal antibodi dan tidak akan terjadi penyebaran penyakit.
• Selain itu lebih stabil dalam penyimpanan dan handling.
Bagaimana cara penyimpanan dan handling vaksin yang baik? Yang pasti vaksin tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Sangat disarankan saat pengiriman vaksin untuk memberi kertas/ plastik/ kain tipis berwarna gelap pada vaksin sebelum ditaruh di stereofoam atau marina cooler.
Hal ini juga sebagai alasan mengapa pemberian vaksin dilakukan sebelum matahari terbit atau setelah senja pada sore hari. Vaksin disimpan pada suhu 2 - 8 derajat celsius (ingat bukan pada suhu beku/ freezer).
Sebelum dilakukan vaksinasi, kondisi ayam harus dipastikan sehat. Lakukan cleaning dengan pemberian antibiotika 2-3 hari sebelum dilakukan vaksinasi. Program vaksinasi harus sesuai dengan umur ayam dengan dosis yang tepat.
Ada beberapa hal yang bisa mengurangi keberhasilan vaksinasi selain faktor aplikasi yaitu :
• adanya penyakit antara lain omphalitis, colibacillosis, CRD kompleks, kolera, dll
• maternal antibodi yang masih tinggi, dapat dilihat dari penyerapan kuning telur yang belum sempurna
• adanya faktor immunosupressif antara lain adanya infeksi viral, bakterial, parasit internal ataupun aflatoxin/ jamur.
Untuk mendapatkan hasil vaksinasi yang sempurna maka lakukan perencanaan secara matang serta aplikasi vaksin yang benar, teliti dan hati-hati.
Semoga bermanfoattt...
VAKSIN AKTIF
• Setelah vaksin diberikan, virus akan memperbanyak diri agar dapat membentuk kekebalan sehingga dapat dinetralisir oleh maternal antibodi (kekebalan dari induk).
• Jumlah antigen lebih sedikit dibandingkan dengan vaksin inaktif.
• Karena bersifat aktif maka dimungkinkan terjadi penyebaran penyakit.
• Selain itu vaksin tidak stabil dalam penyimpanan dan handling.
VAKSIN INAKTIF
• Vaksin inaktif tidak memperbanyak diri tapi kekebalan terbentuk langsung dari partikel vaksin yang diberikan.
• Tidak dapat dinetralisir oleh maternal antibodi dan tidak akan terjadi penyebaran penyakit.
• Selain itu lebih stabil dalam penyimpanan dan handling.
Bagaimana cara penyimpanan dan handling vaksin yang baik? Yang pasti vaksin tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Sangat disarankan saat pengiriman vaksin untuk memberi kertas/ plastik/ kain tipis berwarna gelap pada vaksin sebelum ditaruh di stereofoam atau marina cooler.
Hal ini juga sebagai alasan mengapa pemberian vaksin dilakukan sebelum matahari terbit atau setelah senja pada sore hari. Vaksin disimpan pada suhu 2 - 8 derajat celsius (ingat bukan pada suhu beku/ freezer).
Sebelum dilakukan vaksinasi, kondisi ayam harus dipastikan sehat. Lakukan cleaning dengan pemberian antibiotika 2-3 hari sebelum dilakukan vaksinasi. Program vaksinasi harus sesuai dengan umur ayam dengan dosis yang tepat.
Ada beberapa hal yang bisa mengurangi keberhasilan vaksinasi selain faktor aplikasi yaitu :
• adanya penyakit antara lain omphalitis, colibacillosis, CRD kompleks, kolera, dll
• maternal antibodi yang masih tinggi, dapat dilihat dari penyerapan kuning telur yang belum sempurna
• adanya faktor immunosupressif antara lain adanya infeksi viral, bakterial, parasit internal ataupun aflatoxin/ jamur.
Untuk mendapatkan hasil vaksinasi yang sempurna maka lakukan perencanaan secara matang serta aplikasi vaksin yang benar, teliti dan hati-hati.
Semoga bermanfoattt...
0 Response to "LAYER : Virus & Vaksinasi (Bagian 02)..."
Post a Comment