ILMOE : Vaksin ND Penjaga Produksi Telur...

Setelah beberapa hari kemarin kita membahas mengenai vaksin AI (Avian Influenza), maka sekarang kita mengupas ilmu tentang vaksin ND (Newcastle Disease).

Penyakit ND atau dikenal dengan penyakit tetelo bukan merupakan penyakit yang asing di industri peternakan Indonesia dimana yang notabene Indonesia merupakan daerah endemis.

Penyakit ND merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti peternak karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar pada industri perunggasan berupa kematian yang tinggi, penurunan produksi telur dan penurunan daya tetasnya, serta menghambat pertumbuhan.

Virus penyebab penyakit ND ini sangat mudah menular  serta dapat menyerang saluran pernapasan dan sistemik berbagai jenis unggas. Virus ini berasal dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus yang bevariasi tingkat keganasannya mulai dari sangat tinggi (velogenik), sedang (mesogenik) dan rendah (lentogenik).

Penyakit ini memiliki sebaran yang luas di seluruh Indonesia serta mengakibatkan kematian yang tinggi bahkan dapat mencapai 90-100% dengan waktu penyebaran yang sangat cepat baik pada ayam ras, ayam buras dan jenis unggas lainnya. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernapasan, saraf dan pencernaan.

Di Indonesia penyakit Newcastle Disease (ND) merajalela pada musim pancaroba/ pergantian musim, dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya. Kejadian juga meningkat pada saat cuaca terlalu panas dimana ayam mengalami stres berat, kondisi badan menurun, dan kekebalan yang juga ikut menurun.

Ada 2 jenis vaksin ND yaitu vaksin ND live/aktif (virus ND dalam keadaan hidup) dan vaksin ND kill/inaktif ( virus ND dalam kondisi mati). Cara aplikasi vaksinasi dan hasil kekebalan yang didapat dari kedua jenis vaksin ini berbeda.


Pada vaksin ND live hasil kekebalan diperoleh seketika setelah vaksin diberikan dan titer kekebalan yang dihasilkan tinggi. Aplikasi pemberian vaksin ND live dilakukan secara : tetes mata, tetes mulut atau melalui air minum. Namun hasil kekebalan vaksin ND live ini tidak bisa bertahan lama.

Dalam kondisi normal kekebalan dari vaksin ND live bisa bertahan maksimal 2 (dua) bulan. Sedang vaksin ND kill hasil kekebalan yang diperoleh baru sekitar 14 hari setelah aplikasi. Pemberian vaksin ND kill dilakukan dengan cara disuntikan / injection : bawah kulit leher (waktu DOC) dan suntik dada / paha pada umur remaja atau dewasa. Kekebalan yang didapatkan tidak terlalu tinggi tetapi bisa bertahan sampai 6 (enam) bulan karena sifat kekebalan yang diperoleh adalah sistem deposit yaitu hanya digunakan waktu darurat apabila kekebalan dari hasil vaksinasi ND live tidak cukup. Jadi sifat dari hasil vaksinasi ND kill adalah pertahanan terakhir terhadap serangan virus ND.

Di peternakan ayam petelur (Layer), aplikasi vaskin ND yang paling sering dilakukan (revack) dibandingkan dengan jenis vaksin yang lain, baik itu aplikasi vaksin ND live atau vaksin kill. Karena titer ND pada ayam layer sangat berhubungan dengan naik turunnya produksi telur.

Panduan pemberian vaksin ND pada ayam layer :
- booster vaksin ND live dilakukan minimal 4 minggu sekali
- vaksin ND kill dilakukan 3 kali yaitu pada umur 7 hari (bareng vaksin AI kill), umur 8 minggu dan umur 15-16 minggu (vaksin triple ND IB EDS)



Semoga bermanfoattt..

Related Posts

0 Response to "ILMOE : Vaksin ND Penjaga Produksi Telur..."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel